Tepung tawar merupakan prosesi rutinitas masyarakat Melayu. Bukan sekadar tradisi, tepung tawar riauchannel.com mempunyai makna dan simbol Islam di dalamnya.
Prosesi ini kebanyakan diiringi bersama salawat nabi ataupun syarakal marhaban. Dalam upacara pernikahan, kebiasaan ini berisi tiga langkah yang wajib di lewati dalam prosesi berarak menjelang bersanding.
Ketiga prosesi selanjutnya di antaranya mengakses pintu di halaman rumah pengantin perempuan, mengakses pintu di pintu masuk rumah pengantin perempuan, dan mengakses kipas. Mengutip dari jurnal ilmiah ‘Tepuk Tepung Tawar Sebagai Simbol Ritual Budaya Melayu Kabupaten Karimun’ oleh Doni Febri Hendra dan Amelia Ariani , kebiasaan ini sesungguhnya merupakan ritual doa untuk ke-2 mempelai.
Tujuannya agar mempelai diberkahi di selama perjalanan rumah tangganya. Selain itu, ritual ini termasuk jadi simbol memohon keselamatan atas keduanya.
Dalam pelaksanaannya, prosesi tepung tawar dapat mempunyai lebih dari satu perbedaan di masing-masing daerah. Ada yang melakukan prosesi ini sejalan bersama acara barzanji terhadap malam hari sehabis ke-2 pengantin berendam.
Namun, tersedia pula yang melakukan tepung tawar usai prosesi ijab kabul yang dilanjutkan bersama mencecah inai. Meski langkah dan praktiknya berbeda, tapi kebiasaan ini mempunyai target yang sama, yakni untuk mendoakan.
Memerlukan Beberapa Bahan
Prosesi tepung tawar kebanyakan memerlukan lebih dari satu alat dan bahan, layaknya daun renjis, bahan renjis, dan bahan tabur. Daun renjis digunakan untuk memercikkan air renjis kepada seseorang yang sedang melakukan tradisi.
Alat renjis ini terdiri dari daun setawar, daun sedingin, daun ati-ati, daun ganda rusa, dan daun juang-juang. Daun ini merujuk terhadap konsep mata angin, bilangan biner, dan empat malaikat utama dalam ajaran Islam (Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail).
Daun selanjutnya kemudian diikat bersama akar ribu atau benang yang terdiri dari tujuh warna. Ada termasuk yang memanfaatkan daun pandan sebagai daun renjis dan diikat memanfaatkan tali.
Sementara itu, bahan renjis adalah bedak limau yang merupakan air mawar dan air limau yang dicampur bedak sejuk. Bedak sejuk merupakan beras yang ditumbuk dan ditambah bersama air pandan.
Selanjutnya, bahan tabur adalah bahan yang dapat ditaburkan kepada seseorang yang sedang melakukan kebiasaan ini. Bahan tabur terdiri dari beras kunyit, beras basuh, beras bertih, dan bunga rampai.
Beras kunyit adalah beras yang direndam bersama bersama kunyit sampai berwarna kuning. Adapun beras basuh adalah beras yang udah dicuci bersih dan ditiriskan, namun beras bertih adalah padi yang dimasak sampai meletup.
Prosesi ini kebanyakan ditunaikan oleh keluarga, saudara, pakar agama, dan para tetua adat. Namun, tersedia termasuk yang berharap bantuan pemandu yang disebut Mak Andam untuk memandu dan membimbing prosesi tepung tawar.
Hingga kini, kebiasaan tepung tawar tetap dipertahankan masyarakat setempat. Tradisi ini jadi fasilitas doa untuk setiap upacara sakral masyarakat Melayu.